Tiga perkara yang tidak terputus
www.ummughazy.blogspot.com
Wahai saudaraku yang dicintai Allah, beribu kesempatan telah Allah berikan kepada kita, beribu kecintaan telah Allah curahkan kepada kita. Bak pasir yang berhamburan dipantai yang lama kian menumpuk dan menggunduk.
Ada sebagian mereka yang ingat dan sadar akan kesempatan itu, tapi apalah daya karna lemahnya manusia bak orang melamun yang sesekali tersadar dan lupa akan beribuu kesempatan tersebut.
Ada sebagian lain yang ingat dan selalu mencoba mengambil hikmah dan memanfaatkannya dengan terjungkal-jungkal karna menyadari belumtentu kesempatan-demi kesempatan datang sesuai harapan bak seekor kelinci ingin menyelamatkan diri dari gigitan buaya.
Ada sebagian lain yang lalai bak jasat tanpa nyawa berjalan terombang-ambing oleh angin lembut yang melalaikan. Sampai sampai mereka tidak mendengar walaupun teriakan histeris berjarak sejengkal dari telinganya, buta tiada melihat walau gajah berdiri tegar dihadapan.
Kesempatan adalah hal yang tidak akan datang dua kali bagi orang yang sadar akan hal pemutus duia. Kematian lah pemutus perihal dunia. Pemutus impian semu yang dilantunkan oleh manusi-manusia bodoh. Yang menjadikan dunia sebagai surga kehinaan yang mengerikan. Yang memutus mimpi menjadi sang raja penuh kemewahan, mimpi orang yang ingin menjadi seorang putri cantik yang didambakan.
Dan ingatlah saudaraku, bukan hanya sekali Allah mematikan dan menghidupkan lagi kita, tapi beribu kali kita telah dimatikan olehNya dan dihidupkan lagi dengan harapan kesadaran timbul akan fungsinya didunia yang bisa menjadi bukti kecintaan kepada rabb semesta alam.
Mari sejenak kita renungkan doa setelah bangun tidur “ segalapuji bagi Allah yang telah menghidupkan setelah dimatikan”. Tepat sekali saudaraku tidur adalah kematian bagi kita, yang bisa menjadi detik-detik pemutus hal keduniyaan. Maka sudah dipastikan setelah mati hanya ada dua pilihan yaitu surga atau neraka, dan ingat bukan kita yang memilih. Allah yang akan memilihkan sesuai rapot yang kita bawa. Disaat itulah ada yang mengatakan “ duhai celaka” karna Allah memberi rapot dengan membelakanginya, ada yang bermuka masam, ada juga yang wajahnya bercahaya karna amalan-amalan shalih, ada juga yang berandai-andai akan dikembalikan keduniya lagi untuk menebus atas ketaatan-ketaatan yang dilalaikan.
Tidur adalah kematian sementara dan bangun darinya adalah merupakan kesempatan pertama, kedua, ketiga dan keseribu bagi manusia sampai pagi ini. Maka renungkan jika pada kematian sementara itu adalah waktu kita untuk menghadap Allah yang penuh pengadilan tanpa ada sisten KKN. Dimana disana akan dibeberkan amalan baik dan buruk kita walau hanya sebesa mitskoladarrah [biji zahrah] dan balasan yang nyata-nyata indah tiyada kira bagi kebaikan dan kengerian yang nyata bagi kejelekan.
Makaa wahai saudaraku sudah seharusnya lah kita berhati-hati dan bisa memanfaatkannya beribu nikmat tersebut dengan baik. Jangan sampai kesempatan hidup setelah dimatikan itu malah sebagai penyemangat untuk menunjukkan tantangan atas Allah, jangan sampai kesempatan hidup setelah mati yang diberikan Allah menjadikan sifat sombong atas kedurhakaan-kedurhakaan atas Allah dan Rasulnya.
Ada hadits nabi yang menyatakan bahwa akan terputus hal keduniyaan ketika kita mati kecuali tiga perkara yaitu amal shaleh, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh. Maka renungkan doa setelah tidur tersebut dan hal apa yang sudah kita usahakan untuk bekal sesudah kematian tersebut.
Ya bukan sekali kita mati dan bukan sekalijua Allah memberi kesempatan hidup. Hanya saja kesempatan hidup bisa kita manfaatkan untuk bekal yang menyelamatkan sehingga umur kita bisa dinilai Allah sebagai umur yang penuh keberkahan. Surga akan membukakan pintunya dengan kekaguman akan manusia pilihan, malaikan ridwan yang berseri wajahnya dan penuh kasihsayang. Atau kesempatan itu memberi peluang kita untuk memperbanyak perbuatan yang akan menerkam diri kita sendiri sehingga neraka yang tiada kita kira kengerian akan menyambut dengan garangnya, malaikat malik dengan pandangan sinis yang mengerikan akan menyambut dengan siksaan-siksaan yang membuat kita tidak mati dan tidak hidup, kalaupun mati kita akan dihidupkan lagi dan siksaan-siksaan akan selalu diulang-ulang. Maka ingtlah siksaan teringan adalah ketika kita menginjak bara dan ubun-ubun kita mendidih. Naudzubillah
Dengan izin Allah saudaraku mentari pagi akan segera terbit untuk kita di esok hari. Maka molailah dengan sepertiga malam yang penuh kemulyaan diri, sambut mentari pagi dengan takbir kehambaan, sambut embun pagi dengan tasbih dan pandang dengan tajam jalan lurus didepan dengan langkah tegap kesombongan kepada setan yang melalaikan. Tatap langit biru dengan amal kebaikan. Berlarilah ketika nun jauh disana ada amal shaleh sehingga kita ada kesempatan. Sebrangi lautan yang penuh keindahan untuk menuju keredhoan.
Allahuakbar!!!!!!!!!!!!!!1


